Rabu, 23 Maret 2016

Rawa Pening, Tanam Padi Jajar Legowo


Ambarawa,
Bulan Maret 2016, di sekitaran Danau Rawa Pening, masih sering terjadi hujan. Di sekitaran danau ini pula, masih pada musim tanam padi. Petani bersyukur tentunya dengan suburnya sawah di sekitaran danau Rawa Pening. Hal ini mereka tumpahkan saat kirab budaya hari jadi Kabupaten Semarang yang ke-495 di alun-alun Bung Karno, Kalirejo Ungaran.

Tahun ini, sistem tanam padi Jajar Legowo, mulai diterapkan para petani di sekitaran danau Rawa Pening. Bagaimana sistem tanam padi tersebut? Berikut ulasannya.

Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo
Proses bertani atau budidaya pertanian dalam hal tanam padi menjadi hal yang sangat penting bagi kehidupan negara Indonesia, bagai mana tidak.. beras menjadi salahsatu produk yang sangat penting, ini dikarenakan beras menjadi produk yang termasuk pada Sembilan bahan pokok.
Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo
Banyak hal yang mempengaruhi proses meningkatnya produksi padi, mulai dari penggunaan bibit unggul, pemupukan yang tepat sasaran, pengairan yang tepat, pengendalian hama penyakit, dan lain sebagainya. Pada saat ini ada cara yang bisa di tempuh oleh petani dalam proses meningkatkan produksi padi salah satu yang bisa di pilih yaitu dengan cara tanam padi dengan sistem Jajar Legowo.

“Legowo” di ambil dari bahasa jawa yang berasal dari kata “Lego” yang berarti Luas dan “Dowo” yang berarti panjang. Tujuan utama dari Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo yaitu meningkatkan populasi tanaman dengan cara mengatur jarak tanam dan memanipulasi lokasi dari tanaman yang seolah-olah tanaman padi berada di pinggir (tanaman pinggir) atau seolah-olah tanaman lebih banyak berada di pinggir.

Yang berdasarkan pengalaman, tanaman padi yang berada di pinggir akan menghasilkan produksi padi lebih tinggi dan kualitas dari gabah yang lebih baik, ini dikarenakan tanaman padi di pinggir akan mendapatkan sinar matahari yang lebih banyak. Itulah sebabnya sistem jajar legowo menjadi salah satu pilihan dalam proses meningkatkan produksi gabah.

Tipe sistem jajar Legowo
Jajar Legowo 2:1 – Setiap dua baris diselingi satu baris yang kosong dengan lebar dua kali jarak tanam, dan pada jarak tanam dalam baris yang memanjang di perpendek menjadi setengah jarak tanam dalam barisannya.
Jajar Legowo 3:1 – Setiap tiga baris tanaman padi di selingi dengan satu baris kosong dengan lebar dua kali jarak tanam, dan untuk Jarak tanam tanaman padi yang dipinggir menjadi setengah jarak tanam dalam barisannya
Jajar Legowo 4:1 – setiap empat baris tanaman padi diselingi dengan satu baris kosong dengan lebar dua kali jarak tanam, dan untuk Jarak tanam tanaman padi yang dipinggir menjadi setengah jarak tanam dalam barisannya

Berikut merupakan gambar dari Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo
Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo

Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo
Dilihat dari gambar Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo maka dapat dilihat peningkatan popolasi dari tanaman padi yang ditanam, secara umum rumus peningkatan jumlah populasi tanaman padi dapat dilihat dengan rumus 100% X  1 : ( 1 + jumlah legowo)

Sebagai Contoh,
Jika Legowo 2:1 maka peningkatan populasinya yaitu 100%  X  1 : (1 + 2) = 33,3 %
Jika Legowo 3:1 maka peningkatan populasinya yaitu 100%  X  1 : (1 + 3) = 25 %
Jika Legowo 4:1 maka peningkatan populasinya yaitu 100%  X  1 : (1 + 4) = 20 %
Jika Legowo 5:1 maka peningkatan populasinya yaitu 100%  X  1 : (1 + 5) = 16,7 %

Gambar Caplakan
•    Menggunakan  2 Caplakan
Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo
  Sumber : http://ptmbplusagro.wordpress.com

•    Menggunakan 1 Caplakan
Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo
 Sumber: http://farmingblogger.blogspot.com

Manfaat yang dirasakan ketika Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo
1. Menambahnya jumlah tanaman padi
2. Akan meningkatkan produksi tanaman padi secara signifikan
3. Memperbaiki kualitas gabah karena akan semakin banyaknya tanaman pinggir
4. Dapat mengurangi serangan penyakit pada tanaman padi
5. Dapat mengurangi tingkat serangan hama tanaman padi
6. Akan mempermudah dalam perawatan tanaman padi baik dalam proses pemupukan maupun penyemprotan pestisida
7. Dapat menghemat pupuk, karena yang dipupuk hanya di bagian dalam baris tanaman saja

Kelemahan ketika Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo
1. Akan membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak dan waktu yang lebih lama pada saat melakukan proses penanaman padi
2. Membutuhkan benih yang lebih banyak, ini dikarenakan  semakin banyaknya populasi tanaman padi
3. Pada umumnya pada lahan yang menggunakan jajar legowo, maka akan lebih banyak ditumbuhi rumput

Sumber:
http://www.informasipertanian.com/2013/07/tanam-padi-dengan-sistem-jajar-legowo.html

Selasa, 01 Maret 2016

Gubernur Jateng: Tahun 2017, Rawa Pening Dieksekusi

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan normalisasi rawa pening di Kabupaten Semarang akan dimulai pada 2017 mendatang. 

Kepastian itu didapat setelah ia bertemu dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono. 

“Saya sudah ketemu menteri PU, tahun 2017 sidah bisa dieksekusi,” kata Ganjar di Semarang, Selasa (27/10/2015). 

Normalisasi rawa pening secara menyeluruh menjadi penting lantaran sudah puluhan tahun tidak tertangani dengan baik. 

Sedimentasi rawa sudah sedemikian parah, ditambah dengan eceng gondok, sehingga buruh perbaikan secara menyeluruh. 

Ganjar pun menyebut pernah ada laporan penelitian, saat mengunjungi negara Jerman akhir bulan lalu. 

Menyitir hasil penelitian, masalah yang ada di rawa pening sudah sangat kompleks. 

“Saat di Jerman, ada yang meneliti rawa pening selama 20 tahun. Mereka bilang, rawa pening dari dulu sampai sekarang masih seperti itu. Makanya, saya tindak lanjuti,” tambah dia.
Setelah itu, Ganjar mengaku bertemu dengan menteri Basuki. Ia ingin rawa pening dinormalisasi secara total, sehingga bisa berfungsi dengan baik. 

Lantaran baru bertemu, pada tahun 2016 baru akan disusun perencanaan bangunan secara mendetail atau menyusun Detail Enginering Design (DED) rawa pening. 

Menurut dia, Jika DED sudah selesai, tahun 2017 baru bisa dilakukan pengerjaan total.

“Kerusakan di rawa pening itu susah mengurainya, jadi harus menyeluruh. Nanti kalau sudah jadi, bisa dijadikan banyak hal, PLTU, penyediaan air, termasuk juga wisata,” ujar Ganjar.
Penulis: Kontributor Semarang, Nazar Nurdin
Editor: Glori K. Wadrianto
Sumber: http://regional.kompas.com/read/2015/10/27/09492851/Gubernur.Jateng.Tahun.2017.Rawa.Pening.Dieksekusi